Senin, 21 Desember 2020

JENIS JENIS CATFISH INDONESIA

Jenis-jenis Ikan Catfish Populer Di Indonesia


Catfish atau Ikan Kucing dalam bahasa Indonesia berarti kelompok ikan yang memiliki kumis atau memiliki sungut (songgot) adalah salah satu keluarga ikan yang memiliki anggota cukup banyak. Dalam taksonomi, kelompok ikan berkumis tergabung dalam ordo Siluriformes, memiliki ciri khas yang sangat menonjol yaitu tidak memiliki sisik dan bagian kepala terlihat lebih besar (lebar) dari bagian belakang atau ekornya.



Jenis-jenis Ikan Catfish Populer Di Indonesia

Di Indonesia, keberadaan ikan berkumis ini juga sudah tidak asing karena hampir di semua perairan, baik laut, sungai, danau, kelompok Catfish bisa ditemukan dan hampir semuanya bisa dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis tersendiri. Beragamnya anggota Catfish seringkali membuat kita kurang begitu memperhatikan perbedaan satu dan lainnya. Demikian juga nama yang di berikan untuk kelompok ikan lele dan kawan-kawan ini berbeda satu dengan yang lainnya.


Nah, bagi anda yang masih kebingungan atau memerlukan referensi mengenai beberapa Catfish yang populer di kalangan pemancing dan masyarakat Indonesia, silahkan simak ulasannya di bawah ini, guys.


Beberapa Catfish Populer Di Indonesia

Ikan Lele

Ikan Lele merupakan Catfish paling populer di Indonesia. Hampir semua orang mengenali ikan berkumis dan memiliki sepasang patil ini. Di Indonesia sendiri banyak nama yang diberikan untuk Ikan Lele, di antaranya  ikan kalang (Sumatera Barat), ikan maut (Gayo), ikan seungko (Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah).


Ikan Lele
Ikan Lele
Dalam bahasa Inggris Ikan Lele disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Nama ilmiahnya, Clarias, berasal dari bahasa Yunani chlaros, yang berarti ‘lincah’, ‘kuat’, merujuk pada kemampuannya untuk tetap hidup dan bergerak di luar air. Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya tampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. Ada yang mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tetapi juga beracun dan mengakibatkan panas tinggi jika orang tak sengaja terkena patil tersebut (Sumber: wikipedia).

Cara Mancing Ikan Lele
Habitat Ikan Lele adalah air tawar, bisa ditemukan di sungai, rawa, danau. Karena Ikan Lele juga dikonsumsi dalam jumlah besar dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, Ikan Lele di budidayakan di kolam-kolam pembenihan dan pembesaran. Ikan Lele memangsa apa saja yang ditemui di dalam habitatnya dan terkenal sebagai ikan yang rakus. Beberapa jenis umpan jitu untuk memancing Ikan Lele adalah menggunakan usus ayam, cacing tanah, dan beberapa racikan khusus yang dibuat dari bahan-bahan di dapur. 

Manfaat Ikan Lele
Beberapa manfaat Ikan Lele bagi manusia adalah sebagai berikut:
  • Daging untuk di konsumsi, mengandung Vitamin D yang tinggi, 
  • Memiliki kemampuan untuk membersihkan air kotor karena menyerap kotoran pada air
  • Memakan hama yang memakan tanaman padi
  • Dijadikan ikan untuk perlombaan mancing galatama 

Ikan Patin

Salah satu Catfish yang memiliki ukuran besar adalah kelompok Ikan Patin. Ikan Patin termasuk ke dalam genus Pangasius. Pangasius gigas atau Ikan Patin Sungai Mekong di China, adalah salah satu jenis Catfish raksasa yang memiliki panjang tubuh lebih dari 2 meter. Patin Siam (ada yang menyebutnya sebagai Jambal Siam) adalah salah satu species yang banyak di budidayakan di Indonesia dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi karena dagingnya lazim di konsumsi oleh hampir seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.


Ikan Patin
Ikan Patin
Ikan Patin sama dengan Ikan Lele termasuk kelompok omnivora dan pada umumnya memakan apa saja yang ada di dekat habitatnya. Selain di budidayakan di kolam-kolam, keberadan Ikan Jambal ini juga masih di temui di spot mancing seperti waduk, bendungan, danau atau sungai. Salah satu tempat berburu babon Ikan Patin di Jakarta Utara adalah di spot macing Danau Sunter. Sementara, bagi anda yang berdomisili di Kabupaten Cirebon dan sekitarnya, beberapa anglers pernah mendapatkan Ikan Patin ketika mencing di Wadung atau Embung Kirota Kabupaten Cirebon. Ulasan mengenai beberapa spot mancing di wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Cara memancing Ikan Patin sama seperti memancing ikan biasa baik menggunakan reel ataupun cara tradisional. Adapun umpan mancing Ikan Patin di antaranya adalah cacing tanah, pelet ikan dengan racikan khusus, jangkrik, buah-buahan seperti pisang dan lainnya.

Manfaat Ikan Patin
Berikut beberapa manfaat Ikan Patin bagi manusia:
  • Daging untuk di konsumsi
  • Kandungan lemak tidak jenuh 50%, sangat aman untuk jantung
  • Kandungan protein untuk pertumbuhan, penyembuhan luka
  • Kandungan omega 3 sangat baik untuk ibu hamil dan janin dalam kandungan

Ikan Sembilang

Ikan Sembilang merupakan salah satu Catfish yang familiar di kalangan pemancing laut, muara atau dermaga. Ikan ini biasa disebut Ikan Lele laut karena secara penampakan sangat mirip dengan Ikan Lele. Perbedaan yang paling mencolok ada pada jumlah patilnya. Jika pada Ikan Lele hanya ada dibagian samping tubuh (kiri dan kanan), maka Ikan Sembilang memiliki satu patil lagi di atas (mirip Ikan Keting, Lundu, dan kelompoknya). Dan salah satu ciri khas dari Ikan Sembilang adalah menyatunya sirip punggung, sirip ekor dan sirip anus sehingga tubuh bagian belakang Ikan Sembilang mirip dengan Ikan Sidat (Belut).Dengan ciri khasnya tersebut di luar negeri Ikan yang termasuk kedalam genus Plotosidae juga di juluki dengan "Eel-tailed Catfish", Catfish yang memiliki ekor seperti belut.


Ikan Sembilang
Ikan Sembilang

Berbeda dengan Ikan Lele dan Ikan Patin, Ikan yang memiliki nama latin Plotosus canius ini termasuk jenis ikan laut. Ikan Sembilang dewasa beratnya bisa mencapai hingga 5 kg dan penjang bisa mencapai hingga 70 cm. Para pemancing seringkali mendapatkan sambaran Ikan Sembilang baik di tengah laut, pinggir dermaga, muara, sampai dengan sungai yang berbatasan langsung dengan laut. Sementara, umpan untuk mancing Ikan Sembilang sama dengan mancing Ikan Berkumis lainnya seperti udang hidup, udang mati, cacing, kerang, cumi-cumi atau menggunakan hati dan usus ayam. Hampir semua Catfish adalah ikan yang rakus dan memangsa apa saja yang ada di sekitarnya.

Efek Racun Pada Patil Dan Mitos Ikan Sembilang
Ikan Sembilang jika dibandingkan dengan Catfish jenis lainnya adalah ikan yang memiliki patil paling beracun. Efek racun Ikan Sembilang bisa bekerja dalam tubuh manusia sampai dengan 24 jam. Korban yang terkena patil Ikan Sembilang akan mengalami gejala keracunan seperti panas dingin, wajah akan pucat, seluruh badan terasa panas dan susah tidur. Rasa sakit akibat terkena racun Ikan Sembilang akan terus bertambah jika tidak lekas diobati. Meskipun ganas, racun ikan ini sangat unik karena tidak mematikan, menempel pada tubuh korban selama sekitar 24 jam. Paling parah mungkin efek racun tersebut bisa terasa sampai tiga hari tiga malam. Setelah itu efek racun Ikan Sembilang ini akan hilang sendiri dan korban kembali sehat seperti semula.

Ikan Sembilang juga dianggap oleh beberapa orang memiliki mitos. Mitos Ikan Sembilang bagi ibu hamil, konon katanya bisa membuat janin akan keguguran atau kehilangan janin. Tapi bagi penulisa pribadi, itu hanya sekedar mitos. Istri saya juga mengkonsumsi daging Ikan Sembilang ketika sedang hamil 5 bulan dan bayi kami sehat-sehat saja dan sempurna.